Pengertian Sistem Rem Mobil
Rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan serta memberikan kemungkinan dapat memparkir kendaraan ditempat yang menurun. Peranan rem sangat penting dalam sistem mesin, misalnya pada mesin mobil, sepeda motor, mesin cuci, dan sebagainya.
Selain itu rem juga mempunyai kelemahan yaitu rem sering mengalami blong, hal ini diakibatkan karena pemeliharaan yang kurang rutin dan penyebab terjadinya rem blong yaitu pad rem habis (aus), minyak rem habis, dan terjadinya kebocoran pada seal piston rem, master rem, ataupun pada selang remnya, maka dari itu. pemeliharaan rem harus sangat diperhatikan.
Jenis-jenis Rem
a. Rem Tromol (Drum Brake)
Rem tromol adalah rem bekerja atas dasar gesekan antara sepatu rem dengan drum yang ikut berputar dengan putaran roda kendaraan.
Agar gesekan dapat memperlambat kendaraan dengan baik, maka sepatu rem di buat dari bahan yang mempunyai koefisien gesek yang tinggi. Rem drum memiliki kelemahan jika terendam air, tidak dapat berfungsi dengan baik karena koefisien gesek berkurang secara significant
b. Rem Cakram (Disc Brake)
Rem cakram merupakan perangkat pengereman yang digunakan pada kendaraan modern. Cara kerja rem ini ialah dengan cara menjepit cakram yang biasanya dipasangkan pada roda kendaraan, untuk menjepit cakram digunakan caliper yang digerakkan oleh piston untuk mendorong sepatu rem (brake pad) ke cakram.
3. Komponen Utama Rem Cakram (Disc Brake)
a. Caliper
Caliper rem merupakan bagian sistem rem yang berfungsi mencengkram piringan cakram yang menyatu roda sehingga putaran roda melambat/berhenti.
b. Kampas Rem (Brake Pad)

Brake pad pada umumnya berfungsi memberi daya gesek pada cakram, sehingga dapat menghasilkan daya pengereman.
c. Piringan/Cakram (Disc Rotor)
Cakram berfungsi sebagai tempat (alas) bergeseknya kampas rem (brake pad), sehingga dapat memperlambat gerak putar roda pada kendaraan.
4. Cara Kerja Rem Cakram
Cara kerja rem cakram pada mobil adalah sebagai berikut;
- Saat pedal ditekan oleh pengemudi, maka push rod pada pedal akan menekan piston.
- Karena piston tertekan, akibatnya piston bergerak dan mengecilkan volume didepan piston.
- Volume didepan piston beisikan fluida minyak rem. Karena terjadi pengecilan volume, fluida terdorong keluar melalui outlet valve menuju outlet house.
- Hal ini akan timbul tekanan pada fluida sesuai dengan hukum pascal. Dimana tekanan pada zat cair akan diteruskan ke segala arah dengan besar yang sama.
- Melalui selang hidraulis, tekanan fluida disalurkan ke dalam brake caliper.
- Di dalam brake caliper tekanan fluida akan diubah menjadi energi mekanis melalui piston caliper.
- Piston caliper akan bergerak untuk menekan brake pad atau kampas. rem.
- Sehingga akan ada gaya penekanan antara brake pad dan piringan rem. Yang menyebabkan gesekan dan panas sehingga putaran rotor piringan tersebut berhenti.
- Saat penekanan pedal rem dilepas, pegas yang berada di sekitar pedal rem akan menarik pedal rem ke posisi semula.
- Piston di dalam master silinder pun tertarik dan volume di depan piston membesar.
- Akhirnya timbul kevakuman dan fluida akan tersedot ke dalam volume didepan piston pada master silinder.
- Sehingga gaya pengereman antara brake pad dan piringan akan terlepas, yang menyebabkan piringan terbebas dan dapat berputar seperti semula.